Thursday, June 30, 2016

~AKU HANYALAH AKU~


--
Aku..
Hanyalah aku..
Lalui musim demi musim memunguti rindu..
Aku..

= HENING TANPA NAMA=

Tanpa Suara tanpa Rupa
Senyap Merambat
Pekat Terperangkap

~* DERU DERAM *~


Deru suara angin deram menggeram.....
Melempar segala yang dilewatinya....
Seruak sayatan masa tiba-tiba menjelma....

~* TEKAD GERAM *~


Menelisik tabir...
Mengumpulkan catatan setiap jejak....
Merekam semua peristiwa pada lembar buram dan terang....
Menghitung setiap nisan yang telah tertanam....

Wednesday, June 29, 2016

~CATATAN HATI~

Ini adalah kelelahan sepanjang zaman...
Dimana gontai bersemayam pada tiap tungkai...

Tuesday, June 28, 2016

~PERCAKAPAN DAHAN~

Dahan dan ranting Bercakap.....
Berbincang tentang gemintang dilangit hitam...
Mengupas setiap tanya yang di jawab senyap...

~ WAJAH KESUNYIAN ~

-
Siluet-siluet hitam....
Berkejaran saling menikam....
Cahaya-cahaya padam....
Senja disetubuhi sang malam....

Monday, June 27, 2016

*KEKASIH HITAM*

Dalam ku hirup udara malam....
Bercangkir-cangkir kisah sudah kita habiskan malam ini....
Berjuta huruf menyusun paragraf demi paragraf yang lantas tersulam...
Menjadi cerita tentang janji mimpi dan ilusi....

~* MENGEJA *~

#ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ......

Bercerita lewat aksara....

Asmara menggila....

~* UNTUK MU ANGIN *~

Untuk mu Angin....

Betapa sepoi mumelenakan ku....
Mengayunkan kelopak mata ku pada ketukan kantuk..
Alpa bahwa jiwa bertukar dan terusir...

== MATA ==



 Mata....

Menembus batas....
Memandang merekam menyimpan dalam ingatan...
Betapa panjang terajut kemesraan yang kian asing...

Saturday, June 25, 2016

-*SELALU TENTANG HUJAN*-


-
Senja ini hujan deras kembali..
Seperti biasa aku berbincang dengan sekotak usang..
Kesetiaan sepenggal asa pada impian tanpa tepi..
Pada kerinduan-kerinduan yang tak kunjung datang..

~* SETITIK‬ HITAM *~


Aku adalah setitik hitam pemeluk malam..
Diam ku merasuki setiap kalam..
Menghasut setiap kegelapan tanpa sisakan dendam..
Kebencian hanya dihabiskan pada cangkir-cangkir berisi kopi hitam...

Friday, June 24, 2016

~SEPI MIMPI ~

Rindu laksana seranta....
Berdering nyaring....
Berbaris-baris pesan....

~*KESUMAT RINDU*~


-
Lingkaran ini mengepung ku...
Labirin yang memeras kering segenap keletihan ku...
Melipat gandakan himpunan lesu waktu ke waktu...

#‎SEHARUSNYA‬


-
Seharusnya kita memang tak perlu berjumpa..
Karena aku pasti jatuh cinta..
Seharusnya kita tak perlu mesra bercengkrama....
Karena aku pasti akan berlayar arungi samudera asmara...

~*ALBUM SENYAP*~ -

Satu malam.. 

Satu album dalam kenangan.. 

Rangkaian kisah malam-demi malam... 

Purna menjadi kerangka usang yang tak disemayamkan... 

* JENDELA SENJA *

Ku tatap senja dari jendela...
Mengundang udara untuk bertanya....
Apa kabar symphoni tanpa nada...?
Apa kabar asmara tanpa kembara..?
Masihkah nama ku terpahat di dalam dada nya..?

Thursday, June 23, 2016

ISYARAT YANG TAK TERBACA

Sejujurnya Jiwa ini telah mencapai Lelah...
Menggapai Kantuk didalam Genangan Asa yang Berbantah..
Ada yang Patah..

#SLIDE_03

 
Naik setapak-setapak diantara semak belukar yang tersibak di pekat malam menuju puncak...
Merapatkan jacket army biru langit yang lusuh dan lembab menahan terpa cuaca berkabut....
Bayangan hitam rimbunan pepohonan hutan menambah cekam tak terasa lesaki jiwa kian terajam..
Perlahan...

PENARI

Sekuntum bunga kamboja terselip serasi di sela telinga mu...
Gemulai engkau menari ritmis laksana dedaunan yang di cumbu terpa angin...

Tuesday, June 21, 2016

@RINTISAN SUNYI

Senja Mengawal lembayung menuju Rengkuh rembulan
Sang Pungguk mengadukan Asa dan Mimpinya pada Pucuk-pucuk Mahoni
Kerinduan untuk Sang Puan
Mencukupkan Cinta Sebatas Mimpi tanpa harus Memiliki
Namun itu pun tiada
Karena Rindu dan Cinta tak setitik pun Tertuliskan dihati Sang Puan
Meski Sebatas Impian
Berpamitan Sang Petang Pungguk pergi Menyapih Hati

" AKU MENCINTAI MU..... "

Bisiknya pada Sang Puan
Suara Kejujuran milik Nurani Yang ia Suarakan sebelum Beranjak Pergi
Memadukan Kepiluan dan Kerinduan
Menepi Pada Rintisan Sunyi
-----
#TaufiqHidayatullah_13/09/2015_15:10

WAHAI MALAM

Wahai Malam
Seperti Hari-Hari Sebelumnya
Kita Kembali Berbincang
Memisahkan dan Mengisahkan setiap Persoalan

SEPERCIK DIKSI SEUSAI HUJAN

Basah Tanah yang Ku Jejaki
Desah Baru saja Reda setelah Memandikan Bumi
Geliat Ku mengajak setiap Sendi Berdiri Lalu Berlari